Kanker!
Satu kata yang sebenarnya tak ingin kudengar. Kanker telah memisahkan diriku dengan salah satu orang yang paling kucintai, yaitu kakakku.
Sedikit cerita tentang kakakku. Perjuangan hidupnya meraih kemapanan dimulai dari nol. Bersama suami tercinta, mereka memulai hidup dengan mengontrak rumah. Berlanjut dari hasil kerja keras mereka, akhirnya bisa membeli rumah dan mobil sendiri. Selain bekerja, kakak juga menerima pesanan kue-kue.
Sampai suatu ketika kakak memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya, menyewa sebuah toko untuk mengembangkan usaha rotinya.
Semuanya berjalan mulus, andai saja kanker tak datang menyapanya. Tiga tahun kakak memilih pengobatan herbal sebelum akhirnya dia memutuskan untuk pergi ke dokter karena kondisinya mulai memburuk. Dokter memvonis, Kanker nasofaring stadium akhir dan harus menjalani serangkaian kemoterapi dan radiasi.
Betapa mengerikan efek kemoterapi. Sedih rasanya melihat tubuh sehat kakak berangsur menjadi kurus, bahkan lebih kurus dari diriku. Kepalanya menjadi gundul karena rambutnya rontok, bahkan alisnya juga. Bibirnya kering mengelupas. Kakakku seakan menjelma menjadi sosok lain yang tidak kukenal.
Berbekal semangat untuk sembuh, kakak tetap menjalani serangkaian kemoterasi dan radiasi di RS Dharmais Jakarta. Meski itu menyakitkan baginya. Doa tak putus-putusnya kami panjatkan untuk kesembuhan kakak.
Aku salut dengan semangatnya, dia tetap berusaha tegar dan ceria meskipun keadaannya seperti itu.
Tuhan Maha Baik, setelah menjalani semuanya kakak akhirnya sembuh. Meski tetap harus kontrol dokter, minum obat-obatan dan menjaga makanan. Perlahan-lahan keadaannya mulai membaik. Meski tubuhnya tetap kurus, paling tidak berat badannya bisa naik sedikit. Terharu dan bahagia sekali rasanya melihat tawa girang kakak saat kepalanya mulai ditumbuhi rambut-rambut kecil yang akhirnya bertambah lebat bahkan lebih lebat dari sebelumnya.
Tapi itu tak berlangsung lama. Lima tahun kemudian, kembali kanker hadir dalam hidupnya. Kali ini menyerang di tempat lain. Benjolan di leher dekat telinganya mulai terasa menyakitkan dan tambah lama tambah membesar. Kakak tidak kuat bolak-balik ke Jakarta disamping biaya yang tak sedikit. Menggunakan BPJS dia berobat di Surabaya. Pada kemo yang ketiga, tubuhnya mulai melemah dan akhirnya kakak meninggalkan kami untuk selamanya.
Lebaran, dua tahun lalu, kakak berpulang ke rumah Tuhan. Kami sedih tapi sudah ikhlas merelakannya, karena kami percaya rencana Tuhan pasti jauh lebih indah. Kakak tak perlu merasa sakit lagi. Aku tau, kakak pasti bahagia karena hari-hari terakhir hidupnya suami dan putrinya selalu ada di sampingnya. Kakak meninggal tenang dengan senyum tersungging di bibirnya.
Melihat kakak untuk terakhir kalinya, dia terlihat begitu cantik. Belum pernah aku melihatnya secantik itu. Kukira ini hanya perasaanku saja, tapi Mama dan banyak yang hadir mengatakan hal yang sama. Ah, pasti dia pergi dengan bahagia.
Baca juga: Tuhan Sayang Kau, Kak!
Kanker!
Momok yang sangat menakutkan, bisa datang menyapa kapan saja. Tapi bukan berarti tidak bisa dilawan. Sebenarnya sel kanker bukan berasal dari luar tubuh tetapi merupakan bagian dari sel tubuh sendiri yang mengalami perubahan DNA menjadi sel baru yang sifatnya berbeda dengan sel asal dan mempunyai sifat tidak bisa dikendalikan tubuh. Perubahan itu bisa diakibatkan banyak faktor seperti pemakaian alkohol dalam jangka waktu lama, virus, exposed sinar matahari, polusi, radiasi, kebiasaan hidup yang berpotensi memicu terjadinya perubahan sel dan banyak sebab lainnya.
Stress juga bisa menjadi pemicu kanker. Stress merupakan suatu kondisi dimana terjadi gangguan psikis pada seseorang, gangguan psikis ini diterjemahkan oleh otak menjadi gangguan yang diteruskan ke fisik atau tubuh. Stress yang berkepanjangan akan meningkatkan cortisol darah dan peningkatan cortisol ini bisa melemahkan sistem pertahanan tubuh. Sistem pertahanan tubuh yang lemah menjadikan penghancuran sel kanker menjadi kurang berfungsi. Akibatnya, sel kanker berkembang menjadi banyak.
Kita harus waspada terhadap kanker, terutama kanker payudara untuk para wanita. Mencegah lebih baik daripada mengobati bukan? Apalagi jika ditemukan secara dini, maka penanganan bisa dilakukan lebih cepat dan harapan kesembuhan semakin besar.
Ciri kanker payudara:
- Benjolan di payudara
Pertanda awal kanker payudara adalah munculnya benjolan di payudara meski tidak semua benjolan yang muncul merupakan benjolan kanker payudara.
2. Warna kulit payudara berubah
Kulit payudara akan menjadi kemerahan seperti terjadi iritasi, tekstur kulit terasa seperti kulit jeruk. Tapi kadang tidak semua mengalami perubahan warna kulit ini.
3. Puting terasa sakit dan kadang keluar cairan tidak normal.
4. Benjolan pada ketiak
Kanker dapat menyebar melalui kelenjar getah bening di bawah ketiak.
SADARI – Periksa Payudara Sendiri
Salah satu tindakan yang bisa dilakukan adalah dengan pemeriksan payudara sendiri (SADARI) agar bisa dideteksi secara dini.
LIHAT
- Berdirilah di depan cermin dengan posisi seperti pada gambar. Kedua lengan tergantung lemas di sisi tubuh.
Lihat :
- Apakah kedua payudara simetris?
- Adakah benjolan/lekukan/tarikan pada kulit?
- Adakah perubahan warna kulit?
- Apakah putting payudara tertarik masuk?
2. Angkat kedua tangan ke atas kepala, kemudian turunkan perlahan.
Lihat :
- Apakah kedua payudara bergerak bersama dengan tarikan lengan?
- Atau salah satu payudara tampak tertinggal?
3. Bertolak pinggang dan tekan kedua tangan pada pinggul untuk mengencangkan otot dada.
Lihat :
- Adakah perubahan bentuk?
- Adakah penonjolan/penarikan/lekukan pada kulit?
RASAKAN
- Berbaringlah dengan beralas bantal tipis pada bahu pada sisi payudara yang akan diperiksa dan letakkan lengan di belakang kepala.
2. Gunakan sisi datar jari-jari tangan yang berlawanan dengan sisi payudara yang akan diperiksa dan tekanlah dengan lembut, usahakan agar seluruh area payudara terperiksa
3. Akhirnya turunkan lengan sejajar tubuh dan rasakan kekenyalan payudara yang terletak di lipatan ketiak.
4. Ulangi pemeriksaan pada sisi yang lainnya.
Program Deteksi Dini Kanker Payudara yang dianjurkan oleh American Cancer Society
Umur 20 -25 tahun : SADARI 1 bulan sekali
Umur 25 – 35 tahun : SADARI 1 bulan sekali dan pemeriksaan dokter tiap 1 tahun
Umur 35 : Baseline mammografi
35 – 50 tahun: SADARI 1 bulan sekali, pemeriksaan dokter tiap 6 bulan, Mammografi sesuai anjuran dokter
50 tahun: SADARI 1 bulan sekali, pemeriksaan dokter tiap 6 bulan, Mammografi 1 tahun sekali
Yang harus dilakukan untuk mencegahan kanker payudara:
- Olahraga secara teratur
2. Mengurangi makanan berlemak
3. Jangan mengonsumsi daging yang dipanggang terlalu matang
4. Lebih banyak mengonsumsi buah dan sayur
5. Mengonsumsi suplemen anti oksidan
6. Makan lebih banyak serat
7. Makan lebih banyak tahu dan makanan yang mengandung kedelai
8. Banyak mengonsumsi kacang-kacangan
9. Menghindari alkohol
10. Memperhatikan berat badan
11. Mengurangi konsumsi daging, unggas dan produk susu (whole milk dairy product)
12. Berjemur di bawah sinar matahari
13. Menghindari rokok
14. Memberikan ASI kepada anak
15. Menghilangkan stress
Tanteku sekarang juga sedang berjuang melawan kanker payudara, semoga diberi kesembuhan. Buat teman-teman yang sedang berjuang juga melawan kanker, tetap semangat, let’s finish the fight!
Tulisan ini disertakan dalam Giveaway #breastcancerawareness #finishthefight #gopink
Sumber rferensi :
Buku “Makanan anti kanker”, Ir. Mardiah dkk
Seminar “Ada apa dengan Cancer?” di Surabaya 29 Sep 2016
http://www.alodokter.com/wanita-kenali-ciri-ciri-kanker-payudara-stadium-1-sebelum-terlambat
Aku paling ngeriii sm cancer, mau payudara, rahim atau apapun. Aduh, semoga kita jgn smpe kena ya mbaa
Iya Noe, smoga sehat2 ya.
Usiaku sudah hampir 35 mbak. Aku harus serious nich kalau sedang SADARI. Kadang cuma selintasan saja Kalau sedang tiduran atau di depan kaca
Tapi kadang suka bingung juga ya kalo SADARI. Mesti periksa juga ke dokter.
terima kasih ulasannya, jadi lebih berhati2
Sama-sama 🙂
Makasih karena sudah diingatkan melalui postingan ini yah mbaak 🙂
Kita memang harus peka dengan tubuh sendiri dan memulai pencegahan yah mbaaak…
Nah iya, kadang kurang peka itu yang bikin telat penanganannya ya mbak.
Semoga tante diberi kesembuhan yaa. Kalau temanku ada benjolan gini karena gaya hidup ga sehat. Sering lembur di kantor terus makan fast food.
Amin. Makasih doanya mbak Helena 🙂
Semoga dijauhkan.. semoga dijauhkan.., aamiin
Amin.
Bener memang harus sadari sejak dini, kadang2 kita menyepelekannya ya mba. Kan kalau bisa dideteksi sejak dini artinya pnanganan pun menjadi lebih cepat.
Iya, cepat ketauan cepat ditangani ya, daripada telat.
duh..yg namanya kanker.. udah bikin bergidik duluan..
swmiga kita di lindungi Tuhan dari penyakit tersebut…
Amin. Smoga kita selalu sehat.
Ya Allah Mba T_T
Semoga Kakaknya tenang di sana ya. Amin.
Aku dulu punya temen yang kena breast cancer. Nggak kuat liatnya pas kankernya udah menjalar sampe ke mata 🙁
Dan akhirnya beliaupun berpulang.
Semoga kita terhindar ya Mba dari silent killer ini. Amin.
Amin. Smoga kita semua selalu diberi kesehatan ya.
rasanya paling horor kalo ngebahas ginian, tapi dekat sekali dengan kita.
Semoga kita terhindar dari itu semua ya kak, aamiin.
Semoga yang terkena segera diangkat penyakitnya aamiin.
Amin. Makasih buat doa-doanya.
Terima kasih mba Lianny.
Segera praktek SADARI.
Yup, self reminder juga buatku nih.
serem memang kanker ini ya mbak… brbrp om dan saudaraku jg meninggal krn kanker darah dan getah bening… semoga kita semua bisa dijauhkan dr penyakit2 berbahaya seperti itu yaa 🙂
Iya Fan, semoga selalu diberi kesehatan ya buat kita semua.
Turut berduka cita untuk kakaknya, Mbak. Untuk tantenya juga semoga lekas sembuh total & gak ada lagi kanker yang menjangkit. Aamiin… Saya baru tau lho kalo salah satu pencegahan kanker itu adalah dengan tidak mengonsumsi daging yang terlalu matang. Selama ini yang saya tau berbahaya itu ya cuma daging yang belum matang/setengah matang. Makasih infonya ya, Mbak.
Daging yang terlalu matang seperti dibikin sate itu 🙂
Saudaraku juga ada yang kena kanker, tp sudah diangkat benjolannya. Alhamdulillah skrg udah sehat total. Tapi katanya kanker payudara bisa menurun ke anak perempuannya ya mbak?
Smg setiap perempuan lebih peduli dg anggota tubuhnya sendiri.
Yang pasti harus lebih waspada tentunya kalo ada keluarga yang terkena kanker.
Terima kasih mbak informasinya, semoga bermanfaat untuk istri saya
Terima kasih juga 🙂
Semoga kita lebih aware ya mbak, janagn malu-malu untuk deteksi di i dan konsultasi ke dokter
Iya mbak
Wah postingannya sangat bermanfaat mba. Izin share hehe 🙂
Silahkan 🙂
Jaga kesehatan selalu khususnya buat wanita-wanita Indonesia ya. Kami kaum adam pastinya juga menginginkan kesehatan bagi para kaum hawa
Terima kasih.
Aku juga Mbk sekarang mulai mengatur pola makan, takut kalau kena kanker, mendengarkan serem ya.
Semoga kita selalu diberi kesehatan ya mba.
Ngeri banget mbak…saudara suami ada yang juga kena kanker payudara, itupun nggak kerasa. ketauannya tanpa sengaja, jadi harus langsung diangkat
iya ada yang gitu juga.
nah, menghilangkan stress itu memang penting banget… padahal namanya kehidupan stress bisa menimpa siapa saja dan kapan saja…. Stress jg bisa bikin sakit paru2 krn memang merongrong kita dari dalam.
Turut berduka untuk kakaknya dan semoga ia telah tenang di sana ya…
Makasih buat doanya mbak.
iyah aku memang paling waspda dengan penyakit kanker nih, termasuk kanker payudara, trima ksih infonya ya mba
Makasih 🙂
semangat selalu untuk hidup sehat ya mbaaa.
Dan Sadari bisa membantu untuk deteksi dini. Thanks for joining my GA mbaaa..Good luck yaaa!
Aku baru tahu cerita kakakmu ini mbak :(((( Semoga beliau tenang di sana ya. :))
amin. Makasih Isti.
Mbak, makasih banyak sharingnya, manfaat banget. Mudah-mudahan kita semua terus dipeluk kebaikan Allah ya, aamiin.
Salam,
Syanu.
amin. Makasih 🙂