Credit
Mata Ibu yang kuyu terlihat mulai bersinar lagi, seperti dulu waktu Bapak masih hidup. Tak ada lagi daster lusuh yang dipakainya tiap hari. Tak ada lagi rambut yang digulung seadanya. Ibu juga menjadi lebih genit sekarang.
Sudah sebulan aku penasaran dengan perangai Ibu yang mulai berubah. Ibu sekarang suka melamun dan tersenyum sendiri. Dan sejak sebulan ini juga, Ibu selalu memasak makanan yang lumayan mahal buat kami. Kalau biasanya cuma sayur, sekarang selalu ada menu daging tiap harinya.
Ibu dapat uang dari mana? Jangan-jangan Ibu… ahhh, tidak! Aku tidak boleh berpikir yang aneh-aneh tentang Ibu.
Pagi ini pun, ibu sudah sibuk berdandan. Pakaian Ibu terlihat rapi dan menguarkan bau minyak wangi.
Tak tahan lagi, aku akhirnya bertanya pada Ibu.
“Kulihat sejak sebulan ini Ibu jadi suka banget dandan. Ada apa sih, Bu.”
“Memang aneh ya kalau Ibu dandan seperti ini?”
“Ya aneh saja, Bu. Ngapain juga pagi-pagi sudah rapi seperti ini? Pakai lipstik dan minyak wangi segala?”
“Ibu jatuh cinta, Sri.”
Aku terkejut dan menjadi panik sendiri.
“Apaaaa? Ibu jatuh cinta? Ibu itu harus sadar, umur Ibu sudah tidak muda lagi, sudah 55 tahun.”
“Memang hanya anak muda seperti kau saja yang boleh jatuh cinta? Ibu juga bisa punya pacar.”
Aku menjadi sewot mendengar perkataan Ibu.
“Siapa lelaki itu, Bu?”
Ibu cuma tersenyum sampai terdengar suara sepeda motor berhenti di depan rumah.
“Nah, dia sudah datang, Sri.”
Ibu tergesa merapikan baju dan rambutnya, lalu bergegas ke luar dengan senyum lebar di bibirnya. Aku segera menyusul Ibu dan hanya bisa diam terpaku. Lelaki itu ternyata bang Udin, penjual sayur keliling langganan kami, yang usianya baru 30 tahun dan diam-diam sudah memikat hatiku sejak setahun lalu.
Ibu, kenapa kita harus jatuh cinta pada lelaki yang sama?
Word : 284
wah… si anak kalah cepat donk 😀
iya betul
Saingan. Sri jadi galau ya mbakk.
galau mode on haha 🙂
wah ternayta Sri dan ibunya jatuh cinta pada orang yang sama
seneng pasti Bang Udin, dirinya banyak yang naksir 🙂
walahhhh…kesian Sri patah hati 😀
Sri cari yang lain saja ah..
Aaaaakkkk, tidaaaaakkkk…..*kalah cepet si Sri :((
si Ibu gerak cepet tuh 🙂
qiqiqi…aku gak jatuh cinta mak sama tukang sayur 😛
Jatuh cintanya sama suami ya mak? 😀
ternyata bang Udin udah punya istri dan anak! Bubarrr semuaa! 😀
ceritanya manis dan sederhana. 🙂
Wkkkka, bubar jalan deh kalau begituh
haha.. sedang latihan baris berbaris 🙂
Bang Udin ganteng banget pasti ya 😆
Sepertinya begitu sih 😀
hihihi…. saingan nih anak sama ibu
Ibu tetap nggak mau kalah ..
aaaakkkk,,, *lalu nyanyi lagunya ayu ting-ting*
lagu ayu ting-ting yang mana ya .. 😀
Nama mak Nchie ada Sri -nya toh?
wah si anak kurang cepet tu.. kalah sama emaknya wkwkwk
iya, emaknya gerak cepet 🙂
Hehehe…trend brondong ya mba