Sudah pernah ke Teluk Love?
Atau malah baru denger sekarang nih, Teluk Love, dimana itu?
Teluk Love terletak di Pantai Payangan Jember. Aku juga baru beberapa bulan lalu tau kalo ada yang namanya Teluk Love ini. Tau nya sih dari beberapa temen yang mengajakku ke sana, cuma sayangnya waktu itu aku nggak bisa ikutan. Melihat foto-foto mereka di Teluk Love, aku jadi penasaran, langsung browsing deh cari informasi tentang Teluk Love ini.
Pantai Payangan Jember
Teluk Love berada di lokasi sekitar 200 meter ujung timur pantai payangan. Dinamakan Teluk Love karena penampakannya yang menyerupai love (bentuk hati) jika dilihat dari atas. Karena itu kita harus naik dulu ke bukit yang ada di situ, namanya bukit domba. Dinamakan bukit domba karena banyak kambing dan domba masyarakat sana yang berkeliaran di bukit itu, tapi katanya sih, sekarang cuma mengitari bagian bawah yang nggak dilewati pengunjung.
Bukit Domba. Untuk bisa melihat teluk berbentuk hati, kita harus naik ke atas bukit ini.
Bukit domba ini juga mendapat julukan lain yaitu bukit cinta, karena indahnya Teluk yang berbentuk hati (lambang cinta) banyak pasangan yang pergi ke sana dan menyatakan cinta di atas bukit.
Kebetulan awal puasa lalu, kakakku datang bersama istri dan anak-anaknya ke Jember, ingin mengunjungi tempat wisata di daerah ini. Akhirnya tujuan kami adalah Pantai Payangan yang ada teluk love nya ini, Pantai Papuma dan Watu Ulo.
Mengunjungi 3 tempat dalam sehari, kebayang deh capeknya hahaha. Tujuan pertama kali adalah Teluk Love di Pantai Payangan. Dari pusat kota Jember ke Teluk Love ini sekitar 1 jam perjalanan. Menuju ke bagian Selatan, arah Ambulu. Sampe perempatan ambulu, ambil lurus dan sampai ketemu pertigaan, kalau kekanan menuju Pantai Papuma. Ambil lurus aja untuk sampai di Pantai Payangan. Pantai Payangan ini pasirnya berwarna hitam, berbeda dengan Pantai Papuma yang pasirnya putih.
Melihat bukitnya aja dari kejauhan, sudah keder duluan deh. Duh, harus naik bukit dulu biar bisa lihat pantai yang berbentuk lambang cinta itu. Ribet amat sih! Tapi ya, namanya juga penasaran, ya akhirnya dilakoni juga, sambil berharap, semoga naik bukitnya nggak terlalu jauh.
Sebelum naik ke bukit, bayar tiket dulu Rp 5000,-
Sebelum naik ke bukit, kami ditarik biaya Rp 5000 per orang. Habis itu naik aja mengikuti petunjuk jalan yang ada. Bisa lewat kiri, kanan juga bisa. Pemandangan teluk Love lebih bagus yang dari kanan kata petugasnya. Akhirnya kami memutuskan jalan naik ke arah kanan, karena memang tulisan masuknya menunjuk ke kanan. Yah ikutin arah panahnya aja deh.
Awalnya masih semangat 45 nih, naik ke bukitnya. Eh kok lama ya, nggak sampai-sampai, capeknya ampun daaah. Aku yang nggak pernah olahraga sekarang harus naik bukit, lha biasanya jalan kaki dikit aja kakiku sudah capek. Bisa ditebak deh, lelahnya minta ampun, muka sudah kepanasan kena matahari dan keringetan, kaki pegel. Tau gini, aku pake sepatu kets aja deh atau sandal jepit sekalian, ini aku pake sandal trepes yang kurang nyaman kalo dipake jalan seperti ini. Mana bawa air kemasan cuma 1 ukuran sedang buat kami berempat, jadi minum diirit-irit.
Penginnya balik badan aja, kembali ke tempat awal, nggak meneruskan perjalanan. Tapi sudah terlanjur separuh jalan, masa mau balik? Ya udahlah, meskipun harus berhenti beberapa kali, duduk sebentar istirahat, akhirnya lanjut terus. Jalanan naik atau turun kadang agak tajam, takut tergelincir, ya akhirnya sampai ngesot kalo di kiri kanan nggak ada pohon yang buat pegangan *jadi suster ngesot hahahaha.
Capeeekk!
Di bukit domba ini terdapat juga Goa Jepang, tapi aku nggak masuk ke sana, langsung jalan terus aja biar cepat sampe ke Teluk Love.
Setelah hampir putus asa karena nggak sampai-sampai, kakakku yang sudah jalan di depan duluan, terdengar berteriak. “Sudah sampai nih, keliatan love nya!” Wuahh langsung deh, aku percepat langkah, dan benar, pantainya sudah berbentuk love, tapi masih kurang sempurna dikit. Kami berbegas melanjutkan langkah naik lagi dikit, dan akhirnya kami bisa melihat pantai dengan bentuk love yang sempurna. Indah!
Akhirnya! Kesampaian juga melihat Teluk Love, teluk yang berbentuk hati.
Wuaaah, happy banget. Melihat keindahan pantai di bawah sana, hilang rasanya segala kelelahan kami mendaki bukit ini. Langsung deh foto-foto narsis di situ hahaha. Puas jepret-jepret, kami melanjutkan langkah lagi mengikuti petunjuk arah keluar. Lho, ternyata cuma sebentar banget dari Teluk Love tadi ke jalan keluar, tau-tau sudah sampai di bawah.
Oalah, kami saling pandang dan tertawa bersama. Coba kalo kami ambil arah ke kiri tadi waktu baru masuk, kami pasti sudah sampai ke Teluk Love dari tadi. Jadi kalo diibaratkan, perjalanan dari kanan ke Teluk Love itu ¾ perjalanan, nah kalo lewat kiri cuma ¼ perjalanan aja. Eh tapi kalo lewat kiri mesti hati-hati banget, karena tadi waktu kami turun, turunannya itu tajam, berarti kalo masuk lewat kiri kan nanti naik, naikannya juga tajam, lebih susah jadinya.
Pemandangan pantai Payangan dari atas bukit. Sudah puas melihat Teluk Love, sekarang waktunya turun dari bukit 🙂
Setelah berlelah-lelah, sebelum pulang, bisa makan ikan bakar dan minum es degan yang menyegarkan. Banyak warung di sekitaran pantai itu, tinggal pilih salah satu aja. Waktu kami ke Teluk Love ini, waktu awal puasa, warung makan yang ada di sana tutup semua, kecuali satu warung aja, tempat kami numpang duduk melepas lelah waktu itu.
Si Ibu pemilik warung menawari ikan bakar, jadi deh kami makan siang di situ. Nikmat sekali makan ikan bakar yang dibarengi sambel, lalapan dan minum es degan. Harganya juga nggak mahal, kalo nggak salah sekitar 230 ribuan untuk makan kami 10 orang. Sayangnya, aku nggak sempat foto makanannya. Selain karena kami semua sudah lapar, juga karena waktu itu aku mengkhawatirkan anak lelakiku yang mendadak badannya panas, mengeluh pusing dan berkeringat dingin setelah turun dari bukit *tentang ini sudah kuceritakan di postingan terdahulu, bisa dibaca di postingan: Anak demam tinggi sampai 3 hari? Waspada demam berdarah!
Sepertinya cuma kami pengunjung pantai waktu itu, mungkin karena masih awal puasa kali ya, jadi sepi. Eh ada sih, 2 orang lagi, pasangan muda mudi yang berpapasan dengan kami, saat kami turun dari bukit, mereka naik lewat jalur sebelah kiri.
Rasanya kapok kalo disuruh naik lagi ke Teluk Love ini, kebayang capeknya itu lho. Buat yang sudah biasa jalan kaki, lebih-lebih yang suka naik gunung, ini sih keciiiiiil, nggak ada apa-apanya dibanding naik gunung pasti. Buat yang nggak pernah olah raga sepertiku, ini melelahkaaaaaann 😀
Tapi beneran, indah banget Teluk Love ini, pengin liat lagi tapi males naik bukitnya hiks *mulai lebay.
Yang ngaku suka travelling, ayo jalan ke sini!
Jika ingin naik ke Bukit Domba untuk melihat Teluk Love, ada beberapa hal yang mungkin bisa dipersiapkan :
- Saat awal naik tangga, ada jalur kanan dan kiri. Oleh petugas akan diarahkan ke jalur kanan untuk memutari bukit dan sampai ke Teluk Love, persiapkan stamina. Jika ingin lebih cepat sampai dan menghemat tenaga, ambil langsung jalur kiri. Tapi entah dibolehin nggak sama petugasnya ambil arah kiri, soalnya kalo rame pengunjung kan bisa desak-desakan antara yang mau naik sama yang mau turun.
- Ke teluk love lebih baik pagi hari aja, kalo siang panas banget. Sore hari bagus juga, bisa melihat sunset di Teluk Love, tapi kalo kesorean bahaya juga, sudah mulai gelap kan jalanan. Kalo aku pribadi sih, ngeri naik ke bukit kalo sudah kesorean *mama penakut 😀
- Bawa topi dan pake lotion yang mengandung tabir surya biar kulit nggak gosong.
- Pake sepatu yang nyaman buat jalan, jangan pake high heels ya, ntar kaki lecet lho hahaha.
- Lebih amannya ke Teluk Love ini jangan waktu musim penghujan, jalanan licin.
- Boleh banget bawa tongkat/kayu untuk membantu saat jalanan naik/turun tajam.
- Bawa air minum buat jaga-jaga ntar kalo kehausan saat mendaki bukit. Kalo lupa bawa, bisa beli dulu di tempat kita bayar tiket masuk tadi. Per botol kemasan sedang waktu itu Rp 3000,- Perlu banget ini!
- Sekedar saran aja sih, lebih baik nggak bawa anak kecil, ntar rewel kecapekan saat mendaki bukit. Kalo akhirnya bawa anak kecil, mesti awas, jangan sampe terpisah dari pengawasan orang tua. Ntar lari-lari sendiri kan bahaya tuh.
- Lebih asyik perginya rame-rame bareng keluarga atau teman, tapi kalo mau pergi berdua aja sama pasangan biar romantis ya nggak dilarang kok 🙂
Selamat menikmati indahnya Teluk Love, Pantai Payangan Jember!
indah banget… beneran bentuk love laut biru dan buih2 pantai..keren
Iya, unik dan indah 🙂
Baru tahu ada teluk love, tempatnya di Jember lagi. Tapi mengingat medannya yang kudu naik bukit. Kayaknya cukup piknik di blog ini aja, mbak. Hihi
Iya, harus naik bukit dulu 😀
waah bener2 perjuangan ya mak mau lihat bentuk love-nya yg cantik
betuuul! Perjuangan buatku yang nggak pernah olahraga hahahaha, kalo buat orang lain mungkin biasa aja 😀
Udah terlampiaskan ke Teluk Lovenya kemarin…
Alhamdulillah cukup puas dan bikin nagih:D
Asyik! Teluk Love nya memang indah, pengin ke situ lagi, tapi males naik bukitnya hahaha
tahu tentang teluk love dari Rohmah… share di grup whatapps
aku mau kapan-kapan diajak ke sana
langsung mupeng lihat foto-fotonya
Oh iya Rohmah juga sudah ke Teluk Love 🙂
Berbekal tekad kuat Jeng Lianny naik, kami bisa menikmati cantiknya Teluk Love nih. Tips yg bermanfaat Jeng, nyaman aman mendaki bukit domba.
Iya Bu Prih, sudah separuh jalan sih, jadi jalan terus aja 😀
Iiiihhhh bagus banget pemandangannya bener-bener bikin kepingin kesana deh. Ibarat kata pas nanjak di bukitnya itu kayak naik gunung ya? Btw berapa menit nanjaknya supaya bisa ngeliat teluk love nya dari atas? apa 1 jam? 😀
willynana.blogspot.com
Nggak nanjak sekali kok, lebih ringan inilah daripada naik gunung.
Waktu itu nggak liat jam sih, sepertinya nggak sampe 1 jam 😀
Jujur saya baru dengar teluk love, padahal tidak terlalu jauh dari kota saya, kayaknya masuk dalam daftar liburan nih, penasran sama bukit dombany
Yup, wajib berkunjung ke sini 😀
Ini jauh ga mbak sama watu ulo? kok batu2annya kayak familiar
Nggak terlalu jauh kok 😀
Pantesan namanya teluk love ya, kalau di lihat dari atas memang berbentuk seperti hati.
Tapi kok sepertinya belum di kelola maksimal ya sama Pemkot setempat.
Iya, sepertinya seperti itu.
mbak lianny orang jember kah?
saya asli jember nih mbak, tapi lagi kerja di Sragen 😀
saya udah beberapa kali ke payangan tapi nggak pernah liat teluk lovenya XD
Iya 🙂
Harus naik bukit dulu baru keliatan Teluk Love nya.
nama teluknay romantis banget mbak Li, penuh cinta pasti pengunjungnya
hihi iya namanya romantis ya, cocok deh buat yang sudah punya pasangan pergi ke tempat ini 🙂
cantiknya…
pgn ke sana ih, tp enaknya pagi ya *kpn coba ke sananya hihihi*
Nggak harus pagi sih, siang, sore juga bisa kok. Aku aja yg lebih suka pagi hehehe. Kalo malam yang nggak keliatan jalannya 🙂
beneran mementuk love ya pantainya, bisa keren gitu heheh
Iya keren nih Teluk Love nya 🙂
Buat naiknya ternyata harus bayar yak? Tapi pemandangannya bagus juga. Pengen suatu saat ke sini..
Iya, cuma bayar Rp 5000,- perorang
Pengin banget ke Jember. Omku disana. Belum pernah kesana padahal omku itu baik banget, membiayai ibuku umroh.
niceeeeeee……. bagus, bersih juga pula. sekali-kali coba ke pantai malang selatan deh mba pantai sendiki tepatnya atau ke pulau sempu
aaah jadi ini cerita liburan pas Mich DB ya….
Iyaaa 🙂
Bener2 seperti bentuk love, kapan ya bisa main2 kesini…hmmm atur jadwal nih
Wajib dikunjungi nih mbak 🙂
Pantai ini terletak dibalik bukit dan dibawah karena merupakan pertemuan muara sungai dengan laut. Pantai cocok untuk anak Muda yang ingin menikmati suasana pantai yang beda dari pantai pada umumnya. Namun untuk mencapai titik (Love) nya, anda harus berjalan menaiki bukit selama kurang lebih 20-30 menit dari pintu masuk. Saran saya siapkan energi yang prima dan gunakan sandal atau sepatu gunung karena ketika hujan, sangat licin sekali.
Tempat bersih,, ramai,, gratis untuk tiket,,pedagang ramah,, penjaga tiket untuk naik bukit ramah bangett apalagi biaya juga murah,, dan yap! Tempatnya bagus bangettt ga nyesel pernah kesana,, insyaallah tahun depan mau kesana lagi dan ngajak keluarga liburan 🙂
Perjuangan utk bisa nyampai di puncak bukit ini, tapi dengan view yang sangat bagus semua lelah terbayar. HTM cuma 5rb. Bisa bawa bekal utk makan bersama teman di puncak (bagi yang stamina bagus), atau hanya sekedar foto2 dan minum es degan di pintu masuk. saat ini sudah ada gazebo, musola dan toilet yang memadai. untuk mencapai puncak sudah ada tangga yang tepinya diberi semacam pagar bambu sehingga memudahkan akses ke atas. Wajib bawa minuman jika ingin mendaki hingga puncak untuk bisa melihat teluk yang luar biasa ini. Namun saat ini sudah ada penjual asongan (air) di puncak, namun tidak banyak yang sekaligus sebagai guide .